Minggu, 13 Juni 2010

Menulis dan berbicara

       Menulis pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan kita berbicara. Dalam berbicara kita perlu menata apa yang akan kita bicarakan. Begitu pula dengan menulis, perlu pola agar tulisan kita bisa di mengerti dan mudah untuk dipahami. Kalau menurut pengamatan saya seorang yang talkaktive (suka ngomong) sebenarnya juga mempunyai bakat untuk menulis. Orang yang suka berbicara biasanya mempunyai banyak kosa kata di dalam otaknya yang akan sangat membantu dalam menuangkan sebuah ide dalam sebuah tulisan. Namun tak jarang saya temukan orang-orang yang pandai berbicara tapi mereka mengaku tidak mampu untuk menulis. Hal ini saya rasa hanyalah karena ketidak biasaan saja.

       Apakah seorang yang tidak suka ngomong berarti tidak mempunyai bakat menulis. Saya kira tidak juga. Banyak orang yang dalam pergaulan hidupnya tampak tenang, anteng, diem tapi sebenarnya menyimpan kekuatan yang luar biasa dalam menuangkan sebuah ide dalam tulisan. Semua memang perlu latihan dan pembiasaan. Selanjutnya saya kira kedua hal tersebut berhubungan. Seandainya ada penelitian tentang kedua hal tersebut dan di uji dengan menggunakan uji statistik chi square misalnya. Saya yakin akan ada hubungan antara keduanya.

       Nah terkait dengan adanya hubungan tersebut akan membuat keduanya saling mempengaruhi. Maksud saya ketika anda melatih kemampuan menulis anda maka kemampuan berbicara anda akan meningkat. Demikian juga sebaliknya dengan meningkatkan skill berbicara anda maka skill menulis anda juga akan meningkat. Walaupun seberapa besar pengaruh keduanya mungkin masih perlu diteliti kembali. Manakah yang lebih besar pengaruhnya?

       Nah melalui blog saya ini, saya mencoba melatih skill menulis saya karena saya bukanlah orang yang lumayan jago untuk urusan ngomong. Saya berharap kedua skill saya nanti bisa bertambah. Nah bagaimana dengan anda ??????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar